HIKMAH dari PERADABAN CHINA

     Sebuah negara yang kini menduduki peringkat pertama sebagai negara terbesar di dunia. Pemerintahannya bermula dari lembah Sungai Hwang Ho dan Yang Tze Kiang, dipimpin oleh seorang kaisar pada awalnya, lalu berubah menjadi sebuah negara republik dengan pemerintahan komunis sejak abad ke-20, hingga kini. Dengan salah satu tempat bersejarahnya yang sangat mendunia, Tembok Raksasa China yang terakhir dibangun pada zaman Dinasti Ming, juga peradabannya yang menghasilkan kertas yang dibuat dari kulit kayu, serta kerajinannya yang terkenal berupa keramik (porselin) dan masih banyak yang lain.
     Termasuk kisah sejarahnya mengenai dinasti-dinasti pada zaman kekaisarannya, membuat saya ingin mencoba menelisik lebih dalam mengenai sejarah peradaban China. Berikut akan sedikit dipaparkan mengenai beberapa hal yang menjadi keistimewaan China, sehingga saya memilihnya sebagai peradaban yang paling menarik.

     Sejarah peradaban China yang meninggalkan catatan dan diketahui, kira-kira sejak tahun 2100 SM, yakni pada zaman Tiga Dinasti (Xia, Shang, dan Zhou). Namun, ada seorang kaisar yang merupakan raja tertua di China yang diketahui oleh para sejarawan. Ia memerintah sejak 2700 SM. Ia adalah Kaisar Huang Ti, seorang yang bijaksana, budiman, dan pandai.
     Pada zaman Dinasti Xia, Gu merupakan seorang tokoh yang diberi amanah untuk mengendalikan banjir yang sering terjadi pada zaman tersebut dikarenakan luapan Sungai Yang Tze. Namun, ternyata sampai beberapa tahun kemudian, usahanya dengan cara mengajak berbagai suku itu tidak berhasil juga. Hingga akhirnya digantikan oleh anaknya, Yu. Ia berusaha keras agar dapat menyelesaikan usaha yang telah dilakukan ayahnya dengan cara memperbaiki sistemnya. Ia rela untuk tidak pulang ke rumah selama 3 hari, ia tidak menaruh dendam kepada Shun (orang yang memberikan amanah itu) yang telah menjatuhi hukuman mati kepada ayahnya, bahkan ia tetap menghormatinya. Akhirnya ia pun berhasil untuk menyelesaikan permasalahan itu. Ia pun dijuluki Yu yang Agung oleh penduduknya.
      Dari sejarah mengenai keberhasilan Yu tersebut, dapat diambil pelajaran mengenai usaha yang gigih dan tekun untuk mewujudkan apa yang diharapkan, menjadi kunci seseorang untuk mencapai kesuksesan. Selain itu, ia juga mengajarkan agar tidak menaruh perasaan dendam kepada orang yang telah berbuat salah atau semena-mena terhadap kita ataupun kepada orang terdekat kita. Kita harus tetap menghormati mereka, sebagaimana perintah Rasulullah SAW yang memerintahkan kita agar terus berbuat baik kepada semua orang, termasuk orang yang telah menyakiti kita, bahkan mendoakan kebaikan untuk mereka. Dengan begitu akan mempermudah kita dalam mencapai apa yang kita harapkan karena kita juga telah mempermudah orang lain dengan hal itu.

      Selanjutnya, ketika memasuki zaman Dinasti Han. Pada zaman ini ditemukan peradaban baru mengenai penemuan kertas (± tahun 150 M), jauh sebelum orang Eropa (Gutenberg) menciptakan kertas. Yang kemudian penemuan itu dijadikan alat bantu dalam penyebaran karya sastra pada zaman itu. Selain itu, mulai menyebarnya jalur perdagangan China ke barat, sampai ke Roma yang kemudian dikenal dengan “Jalur Sutera” yakni jalur yang dilalui oleh karavan dan kapal laut yang melewati Asia Selatan, yang komoditas utamanya dari China berupa sutera, menunjukkan bahwa orang China juga memiliki keahlian dalam perdagangan pula. Sehingga tidak salah jika pada zaman Dinasti Han ini, merupakan zaman dimana China mencapai kemakmuran. Yang di kemudian hari, kemakmuran juga dirasakan ketika zaman Dinasti Tang.
     Namun, pada zaman Dinasti Tang ini tidak selama atau semakmur pada saat Dinasti Han. Karena di akhir pemerintahan Dinasti Tang terjadi pemberontakan dari dalam China sendiri. China juga memiliki ajaran-ajaran yang penting. Ajaran itu muncul ketika China tengah dilanda oleh kemerosotan akhlak, sehingga banyak terjadi korupsi pada saat itu. Ajaran pertama yang menarik perhatian saya adalah Taoisme.
     Ajaran yang dibawa oleh Lao Tse ini, pada intinya adalah bahwasanya ada kerajaan langit dan kerajaan bumi. Setiap kerajaan itu ada yang memerintah. Jika yang memerintah itu melanggar hukum-hukum yang ada, maka Dewa Langit akan marah dan memberikan hukuman berupa bencana alam. Sehingga ajaran ini pun mengharuskan agar menghormati nenek moyang dan para dewa (terutama Dewa Langit).
      Yang kedua adalah ajaran yang dibawa oleh Kung Fu Tse yang pada intinya mengajarkan bahwa akhlak dapat diperbaiki dengan cara menjaga keseimbangan dalam perilaku. Jika dalam keluarga ada seorang ayah, maka ayah wajib bekerja untuk keluarganya. Sementara anak-anaknya wajib untuk patuh kepada ayahnya tersebut. Jika dalam suatu Negara, maka pemimpin Negara itu diibaratkan sebagai seorang ayah. Sedangkan para penduduknya diibaratkan sebagai anak-anak. Pemimpin Negara itu wajib untuk melindungi dan menjaga kesejahteraan rakyatnya. Sementara rakyatnya wajib untuk patuh dan menaati apa yang diperintahkan oleh pemimpinnya itu. Ajaran ini merupakan ajaran yang memiliki banyak penganut paling banyak di China.
     Kemudian ajaran yang ketiga, yakni ajaran yang dibawa oleh Meng Tse. Ajaran ini pada umumnya hampir mirip dengan apa yang telah dibawa oleh Kung Fu Tse. Intinya akhlak yang baik akan dicapai dengan kesimbangan perilaku. Rakyat harus taat pada pemimpinnya. Namun apabila pemimpinnya melakukan penyimpangan, maka rakyat diperbolehkan untuk memberontak. Ajaran inilah yang kemudian memunculkan ajaran dasar mengenai demokrasi bagi penduduk China. Ajaran ini mirip dengan apa yang diperintahkan Rasulullah. Dimana kita diperintahkan untuk menaati ulil amri (pemimpin) dengan baik. Namun, jika pemimpin itu berbuat kesalahan atau mengajak pada hal yang tidak benar, maka kita tidak diperintahkan untuk menaatinya, melainkan harus memperingatkannya.

     Di samping apa yang telah dipaparkan di atas, China juga berulangkali diduduki oleh bangsa asing, seperti bangsa Mongol, bangsa Manghu, dan sebagainya. Dari sini banyak sekali pelajaran yang dapat diambil dari peradaban China ini. Tidak selamanya kehidupan diwarnai dengan kebahagiaan atau kemudahan saja, namun adakalanya kehidupan juga dihiasi dengan masalah yang tiba-tiba datang. Sehingga tidak heran jika peradaban China juga mengalami kemajuan serta kemunduran pula. Namun di saat kemunduran itu, haruslah ada semangat dan usaha untuk menggapai kembali apa-apa yang sebelumnya pernah dicapai. Demikian, semoga saya (khususnya) dan kita semua dapat meniru apa-apa yang baik dari peradaban China ini dan menerapkannya guna mencapai kesuksesan di masa mendatang.
     Allahumma amin.

Komentar

Postingan Populer