AT TUFAIL BIN AMR
Beliau adalah seorang sahabat yang dekat dengan Rasulullah. Berasal dari kabilah Daus, beliau juga menjadi orang yang sangat dihormati. Karena selain dekat dengan para pembesar Quraisy, beliau juga merupakan sosok sastrawan dan penyair yang handal. Selain itu, beliau juga terkenal dengan kebiasaannya yang selalu menjamu tamu.
Sebelum masuk Islam, tiapkali bertemu dengan Rasulullah SAW, beliau selalu menyumpal telinganya dengan kapas. Karena pemimpin kabilahnya melarang At-Tufail untuk mendengarkan apa yang dikatakan Rasulullah SAW. Namun, jika Allah sudah memberi hidayah pada hamba-Nya yang dikehendaki, maka banyak cara akan datang pada seseorang itu. Setelah melihat cahaya yang terpancar dari kening Rasulullah, beliau pun masuk Islam. Setelah beliau masuk Islam, istri, bapak At-Tufail, dan sekitar empat puluh orang masuk Islam mengikuti jejak beliau.
Beliau ikut serta dalam perang Badar, Perang Khandak, dan yang lainnya. Beliau menjadi orang kepercayaan Rasulullah SAW. Beliau juga membakar berhala-berhala dengan keberaniannya. Sementara para penyembah berhala-berhala tersebut hanya berani melihat tindakan beliau tersebut.
Suatu ketika, datanglah panggilan Allah untuk berperang. Sebelum berangkat perang, beliau bermimpi. Dalam mimipinya, beliau melihat "Kepalanya dicukur, burung keluar dari mulutnya, kemudian seorang wanita memasukkannya ke dalam perutnya, dan anaknya mencarinya". Setelah bangun, beliau bingung terhadap mimpinya dan meminta sahabat yang lain untuk menerjemahkan arti mimpinya.
1. Kepala dicukur berarti tubuh beliau akan dipotong oleh musuh
2. Burung keluar dari mulutnya berarti nyawanya akan meninggalkan jasadnya
3. Wanita memasukkannya ke dalam perutnya berarti ia akan pergi dan masuk ke dalam bumi
4. Anaknya mencarinya berarti Amru, anaknya ingin ikut mati bersamanya
Subhanallah wa bihamdihi, beliau gugur sebagai syuhada dalam perang tersebut, Perang Yamamah.
Dan benarlah mimpi tersebut, tubuh beliau terpotong-potong menjadi beberapa bagian. Ketika Amru melihat tubuh ayahnya tersebut, Amru juga ingin syahid seperti ayahnya. Ia berperang melawan para musuhnya dengan gagah. Namun, ternyata takdir-Nya berkehendak lain. Amru tidaklah syahid dalam perang tersebut. Namun, tangannya terpotong sebelah. Tangan yang terpotong itu telah berada di surga.
Subhaanallaah.....
Komentar
Posting Komentar